BILANGAN BULAT (PERTEMUAN KE-4)
BILANGAN BERPANGKAT, KPK DAN FPB
1. BILANGAN BERPANGKAT
5 x 5
Ternyata, perkalian di atas termasuk salah satu contoh dari perkalian berulang, lho.
Kenapa? Karena perkalian tersebut terdiri dari bilangan dengan faktor-faktor yang sama,
yaitu 5. Tahukah kamu, setiap perkalian berulang dapat ditulis secara ringkas
dengan menggunakan notasi bilangan berpangkat seperti di bawah ini:
5² (dibaca 5 pangkat 2)
Oke, agar kamu lebih paham lagi tentang notasi bilangan berpangkat, yuk perhatikan contoh berikut:
a x a x a x ... x a = an (dibaca a pangkat n)
Jika kamu melihat contoh-contoh di atas, maka dapat kamu ketahui kalau
perpangkatan adalah suatu bilangan yang dikalikan dengan dirinya
sendiri sebanyak jumlah pangkatnya (n kali).
Pada prinsipnya, ternyata rumus perpangkatan pada bentuk aljabar sama dengan
perpangkatan pada bilangan bulat.
Contoh :
Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk perkalian berulang
1. 73 = 7 x 7 x 7
2. 24 = 2 x 2 x 2 x 2
3. (-3)3 = (-3) x (-3) x (-3)
Menyatakan bilangan desimal menjadi bilangan berpangkat positif
Berikut ini beberapa bilangan desimal yang dinyatakan dalam bilangan berpangkat positif
Contoh
1. Jadikan 81 sebagai bilangan berpangkat !
Penyelesaian
81 : 3 = 27
27 : 3 = 9
9 : 3 = 3
Jadi 81 = 3 x 3 x 3 x 3 = 34
2. Jadikan bilangan 144 sebagai bilangan berpangkat !
Penyelesaian
144 : 2 = 72
72 : 2 = 36
36 : 2 = 18
18 : 2 = 9
9 : 3 = 3
144 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 24 x 32
3. Tentukan bilangan yang lebih besar antara 56 dan 65
Penyelesaian
Untuk membandingkan bilangan berpangkat kita ubah dulu menjadi bilangan desimal
56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 15.625
65 = 6 x 6 x 6 x 6 x 6 = 7.776
Setelah kita ubah menjadi bilangan desimal , nampak bahwa 56 lebih besar dari 65
Menentukan KPK dengan Faktorisasi Prima
Contoh
Tentukan KPK dari 90 dan 168.
Penyelesaian
Langkah 1: menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dalam bentuk faktorisasi prima.
Untuk menentukannya bisa menggunakan bantuan pohon faktor, sebagai berikut.
Langkah 2: Mengalikan semua faktor-faktor pada masing-masing bilangan
dengan ketentuan: Jika terdapat faktor prima yang sama pada kedua bilangan,
maka dipilih yang pangkat tertinggi. KPK dari 90 dan 168 adalah 23 × 32 × 5 × 7 = 2.520.
Menentukan FPB dengan Faktorisasi Prima
Contoh :
Tentukan FPB dari 90 dan 168
Penyelesaian
Langkah 1: menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dalam bentuk faktorisasi prima.
Untuk menentukannya bisa menggunakan bantuan pohon faktor, sebagai berikut.
Langkah 2 : Mengalikan semua faktor-faktor yang sama pada masing-masing
bilangan dengan ketentuan : pilih yang pangkat terendah.
FPB dari 90 dan 168 adalah 2 × 3 = 6.
Penyelesaian permasalahan nyata dengan KPK dan FPB
Contoh :
1. Fila dan Farah menabung di Bank A, Fila menyimpan setiap 4 hari danFarah setiap 6 hari. Mereka berdua menabung bersama untuk pertama kalinya
pada tanggal 15 Juli 2018. Pada tanggal berapa mereka menabung bersama
untuk yang kedua dan ketiga kalinya ?
Penyelesaian :
Fila setiap 4 hari sekali = 22
Farah setiap 6 hari sekali = 2×3
KPK = 22 × 3 = 12
Mereka menabung bersama pertama kali = 15 Juli 2018
menabung bersama kedua kalinya = 15 Juli 2018 + 12 hari = 27 Juli 2018
menabung bersama untuk ketiga kalinya = 27 Juli 2018 + 12 hari = 8 Agustus 2018
2. Dua pita memiliki panjang 18 cm dan 30 cm. Pita tersebut dipotong menjadi
beberapa bagian dengan panjang yang sama. Berapa ukuran terpanjang
untuk masing-masing bagian?
Penyelesaian :
Panjang pita 18 = 2 x 32
Panjang pita 30 = 2 x 3 x 5
FPB dari 18 dan 30 = 2 × 3 = 6
Karena itu ukuran terpanjang untuk masing-masing bagian adalah 6 cm.
3. Dani pergi ke perpustakaan setiap 4 hari, Ruri pergi ke perpustakaan setiap 6 hari.
Jika mereka pergi ke perpustakaan bersama pada hari Selasa, hari apa mereka
kembali ke perpustakaan bersama?
Penyelesaian :
Dani pergi setiap 4 hari sekali = 22
Ruri pergi setiap 6 hari sekali = 2×3
KPK = 22 × 3 = 12
Mereka pergi bersama pada hari Selasa
Mereka pergi bersama lagi pada hari = Selasa + 12 hari
Jadi mereka bersama lagi pada hari Minggu
Komentar
Posting Komentar