HIMPUNAN (2)
Himpunan Kosong, Himpunan Semesta, Diagram Venn,
Kardinalitas Himpunan, Himpunan Bagian, Himpunan Kuasa
Himpunan Kosong
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan S.
Diagram Venn adalah diagram yang menampilkan korelasi atau hubungan antar himpunan yang berkesuaian dalam suatu kelompok. Diagram ini dicetuskan oleh ilmuwan asal Inggris John Venn. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya diagram Venn ini adalah hubungan himpunan lebih mudah dipahami.
Untuk membuat diagram Venn, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Himpunan semesta (S) dinyatakan dalam bentuk persegi panjang. Himpunan semesta adalah semua anggota himpunan yang di dalamnya memuat himpunan yang sedang menjadi fokus pembahasan.
2. Himpunan lain yang menjadi fokus pembahasan dinyatakan dalam bentuk lingkaran atau kurva tertutup.
3. Anggota setiap himpunan dinyatakan dalam bentuk titik atau noktah.
4. Jika anggota himpunannya tak terhingga, masing-masing anggota tidak perlu dinyatakan sebagai titik.
Untuk lebih jelasnya tentang bentuk diagram Venn, perhatikan contoh berikut.
Contoh :
Gambarkanlah diagram Venn dari himpunan S= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, himpunan A ={1, 2, 3}, dan himpunan B={4, 5, 6}.

Kardinalitas himpunan
Kardinalitas himpunan artinya banyaknya anggota dari suatu himpunan, dinotasikan dengan n(A)
Contoh :
Tentukan kardinalitas himpunan A= {1, 2, 3, 4}!
Penyelesaian :
N(A) = 4, karena banyak anggota adalah 4 yaitu 1,2, 3, 4.
Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".
Perhatikan himpunan-himpunan berikut:
Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa atau power set adalah himpunan yang seluruh anggotanya merupakan kumpulan dari himpunan-himpunan bagian. Misalnya, kita ambil contoh himpunan kuasa dari A, maka dapat ditulis dengan notasi P(A) dengan anggota-anggotanya merupakan himpunan bagian dari himpunan A. Banyak anggota himpunan kuasa dapat dihitung menggunakan rumus n(P(A))= 2n(A), dengan n(A) adalah banyak anggota dari himpunan A.
Contoh:
Misalkan, terdapat suatu himpunan A yang anggotanya merupakan bilangan-bilangan ganjil 5. Maka, banyak anggota A adalah sebanyak 3 buah, yaitu A = {1, 3, 5}. P(A) merupakan himpunan kuasa dari A dengan semua anggotanya merupakan himpunan bagian dari A. Jadi, banyak anggota P(A) adalah n(P(A)) = 2n(A) = 23 = 8, yang terdiri dari { }, {1}, {3}, {5}, {1, 3}, {1, 5}, {3, 5}, {1, 3, 5}.
Komentar
Posting Komentar