BAB 3 TRANSFORMASI GEOMETRI (ROTASI DAN DILATASI)


Hari ini kita akan melanjutkan untuk 2 jenis transformasi selanjutnya yaitu Rotasi (Perputaran) dan Dilatasi (Perbesaran/Pengecilan)

Siapkan alat tulisnya, buku strimin, penggaris, jangka dan busur

 

Sudah siap ?

Yuk kita bahas satu persatu


3. Rotasi

Kalian pernah ke pasar malam nggak? Bukan pergi ke pasar pada malam hari lho, ya. Maksudnya pasar malam itu, pasar yang ada di malam hari tapi lokasinya di sekitar pemukiman rumah warga, misalnya di lapangan gitu. Kalau pernah, coba perhatikan salah saatu permainan yang ada di pasar malam deh. Seperti ini.

 

Bianglala di pasar malam, salah satu bentuk rotasi. (sumber: beritadaerah.co.id)

Bianglala tersebut merupakan contoh rotasi dalam transformasi geometri lho. Rotasi dalam hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke titik yang lain. Prinsipnya, yakni memutar terhadap sudut dan titik pusat tertentu yang memiliki jarak sama dengan setiap titik yang diputar. Perlu diingat ya bahwa rotasi itu tidak mengubah ukuran.

 

 (sumber: rumushitung.com)

Coba lihat bianglala di gambar tadi. Ada gambar kotak bianglala Donald Bebek kan? Ketika berputar (turun) ke posisi kotak bianglala SpongeBob, kotak bianglala Donald Bebek tidak berubah kan ukurannya? Begitu pula dengan kotak bianglala yang lainnya. Nah itu yang dinamakan rotasi, memindahkan titik kotak bianglala, tapi tidak mengubah ukurannya.

Simak baik-baik ya. Ini dia rumus untuk rotasi dalam transformasi geometri.


ROTASI PADA BIDANG KARTESIUS

Simak contoh berikut

Contoh 1 (Buku Paket hal 168)


Keterangan :

1.     Kalian gambar dulu segitiga JKL (warna merah)

2.     Putar segitiga JKL dengan pusat titik (titik L pada segitiga sebagai porosnya)

3.     Sesuaikan titik yang lain sehingga bentuk dan ukuran segitiganya sama dengan JKL. Hanya posisinya yang berubah

4.     Hasil bayangannya adalah segitiga J’K’L’ (warna biru)

Sehingga perubahan titiknya adalah sebagai berikut :

Titik awal

Rotasi 900 dengan pusat titik L

J(1,2)

J’(-4,-3)

K(4,2)

K’(-4,0)

L(1,-3)

L’(1,-3)

Kalian lihat bahwa titik L tetap (tidak berubah). Ya iya lah karena L menjadi pusat putaran

Kalau roda jadi tromol nya

 

Contoh 2 (Buku Paket hal. 169)


Keterangan :

1.     Kalian gambar dulu Trapesium WXYZ (warna merah)

2.     Kali ini pusatnya adalah O(0,0)

(Bayangkan Trapesium WXYZ adalah tempat dudukmu dan titik O(0,0) adalah poros bianglala yang kamu naiki)

3.     Kemudian bayangkan bianglala berputar sejauh 1800

4.     Sesuaikan titik yang lain sehingga bentuk dan ukurannya sama dengan WXYZ. Hanya posisinya yang berubah

5.     Hasil bayangannya adalah Trapesium W’X’Y’Z’ (warna biru)

Jadi perubahan titiknya adalah :

 

Titik awal

Rotasi 1800 dengan pusat titik O(0,0)

W(-4,2)

W’(4,-2)

X(-3,4)

X’(3,-4)

Y(-1,4)

Y’(1,-4)

Z(-1,2)

Z’(1,-2)


4. Dilatasi

Punya mainan ini nggak di rumah?

 

Miniatur lokomotif kereta api. (sumber: tokopedia.com)

Kalau diantara kalian ada yang pernah pergi keluar kota menggunakan kereta api, pasti nggak asing dengan mainan tersebut kan? Disebut apakah “kepala” dalam sebuah rangkaian kereta api? Yup! Lokomotif. Seperti ini ya lokomotif dalam bentuk aslinya.

 

Lokomotif kereta api ukuran aslinya. (sumber: kabarpenumpang.com)

Coba kalian perhatikan bedanya ukuran asli dengan ukuran mainan tersebut? Kira-kira berapa kali lipat ya besarnya?

Nah itulah yang dinamakan dilatasi dalam transformasi geometri. Dilatasi dapat dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik yang membentuk sebuah bangun.

 

 (sumber: rumushitung.com)

Jangan salah sangka lho, dilatasi juga punya rumus tersendiri seperti jenis transformasi geometri lainnya.

 
DILATASI PADA BIDANG KARTESIUS

Perhatikan Gambar berikut

 Contoh 1 (Buku paket hal. 176)



Segitiga ABC diperbesar dengan skala 3 (menjadi 3 kali nya) dengan pusat O(0,0)

Maka gampang saja caranya

Setiap nilai dari x dan y dari masing-masing titik nya tinggal di kali 3

 

Titik awal

Dilatasi skala 3 (nilai x dan y dikalikan 3)

Keterangan

A(0,2)

A’(0,6)

0 x 3 = 0, 2 x 3 = 6

B(2,2)

B’(6,6)

2 x 3 = 6, 2 x 3 = 6

C(2,0)

C’(6,0)

2 x 3 = 6, 0 x 3 = 0

 

 

Contoh 2 (Buku Paket hal. 177)

 



 Demikian paparan Ibu tentang ROTASI DAN DILATASI

Semoga bisa kalian pahami dengan baik


Seperti biasa untuk menguji pemahaman kalian 

Cobalah latihan berikut


LATIHAN

Kerjakan dengan cermat dan teliti di Buku strimin kalian 

1.     Buatlah bangun ABCD dengan A(1,1), B(5,1), C(4,3) dan D(2,3) pada bidang kartesius

2.     Bangun apakah itu ?

3.     Rotasikan (putar) bangun 1800 dengan pusat O(0,0) (lihat Rotasi contoh 2)

Kemudian isi tabel berikut :

 

Titik awal

Rotasi 1800 dengan pusat titik O(0,0)

A(1,1)

 

B(5,1)

 

C(4,3)

 

D(2,3)

 

 

4.     Gambar kembali bangun ABCD pada bidang koordinat yang berbeda

5.     Perbesar bangun dengan skala 2 (2 kalinya)

Kemudian isi tabel berikut :

 

Titik awal

Dilatasi (Perbesaran) dengan skala 2 (2 kalinya)

A(1,1)

 

B(5,1)

 

C(4,3)

 

D(2,3)

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARITMETIKA 3 : BUNGA TUNGGAL, BRUTO, NETO, DAN TARA

BAB 1 BILANGAN BERPANGKAT

BAB 1 : BENTUK AKAR (Pertemuan ke-2)